Kalau Kondisinya Begini,
Sebaiknya Tunda Dulu Keinginan Bercinta Anda
Radian Nyi
Sukmasari -
detikHealth
Jumat,
09/05/2014 15:02 WIB
Foto:
Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Aktivitas bercinta pastinya menjadi
ritual rutin yang dilakukan pasangan suami istri sebagai salah satu cara untuk
mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Hanya saja, tak semua kondisi
memungkinkan pasutri melakukan hubungan intim.
"Sejatinya, hubungan intim pasangan suami istri dilakukan saat jasmani bugar dan psikis tidak sedang stres. Selain itu juga perlu adanya kehendak kedua belah pihak saat bercinta," terang seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda MS kepada detikHealth dan ditulis pada Jumat (9/5/2014).
Nah, berikut ini beberapa kondisi yang membuat Anda sebaiknya menunda dulu keinginan untuk bercinta akibat bahaya kesehatan yang kemungkinan bisa ditimbulkan:
"Sejatinya, hubungan intim pasangan suami istri dilakukan saat jasmani bugar dan psikis tidak sedang stres. Selain itu juga perlu adanya kehendak kedua belah pihak saat bercinta," terang seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda MS kepada detikHealth dan ditulis pada Jumat (9/5/2014).
Nah, berikut ini beberapa kondisi yang membuat Anda sebaiknya menunda dulu keinginan untuk bercinta akibat bahaya kesehatan yang kemungkinan bisa ditimbulkan:
1. Saat wanita keputihan
Saat
keputihan, carian vagina biasanya disertai bau, berwarna kekuningan, kehijauan,
keabuan, konsistensi menjadi lebih kental dan dapat disertai gatal. Bahkan,
bisa terdapat rasa nyeri saat berhubungan seks atau terdapat bercak darah.
"Hubungan intim ketika istri sedang mengalami keputihan (fluor-albus) sebaiknya tidak Anda lakukan. Masalahnya, akan mengakibatkan iritasi, peradangan, dan infeksi pada isteri dan atau suami," jelas dr Andri.
"Hubungan intim ketika istri sedang mengalami keputihan (fluor-albus) sebaiknya tidak Anda lakukan. Masalahnya, akan mengakibatkan iritasi, peradangan, dan infeksi pada isteri dan atau suami," jelas dr Andri.
2. Penis luka
Jika penis luka akibat lubrikasi vagina yang dinilai kurang
maksimal sehingga rongga vagina terasa sempit, dr Andri menyarankan jangan dulu
pasutri berhubungan intim. "Bisa dioleskan antiseptik pada penis dan
disarankan berkonsultasi ke dokter jika luka tak kunjung sembuh karena tidak
jarang, penyakit kencing manis bisa membuat luka sukar sembuh, bahkan bisa jadi
ulkus atau borok," imbuh dr Andri.
3. Keluar cairan cokelat dan bau
dari vagina
Cairan yang
keluar dari vagina, berwarna kecokelatan dan berbau tidak sedap, menurut dr
Andri bisa menjadi petunjuk terjadinya infeksi dan peradangan rongga vagina dan
mulut rahim.
"Dalam kondisi seperti itu sementara hindari dulu hubungan intim dengan suami. Bila tidak diobati akan mengganggu kenyamanan hubungan intim serta proses terjadinya kehamilan," kata dr Andri.
"Dalam kondisi seperti itu sementara hindari dulu hubungan intim dengan suami. Bila tidak diobati akan mengganggu kenyamanan hubungan intim serta proses terjadinya kehamilan," kata dr Andri.
4. Haid belum bersih
dr Andri
menegaskan sebaiknya tidak melakukan hubungan intim saat haid belum bersih.
Masalahnya, saat haid belum bersih, pembuluh darah vagina masih terbuka.
Gerakan-gerakan penis saat penetrasi bisa memicu terjadinya gelembung udara.
Gelembung udara ini bila menyelinap masuk ke dalam saluran darah akan menimbulkan emboli atau sumbatan pembuluh darah akibat gelembung udara. Jia emboli terbawa aliran darah menuju jantung bisa mengakibatkan tersumbatnya pembuluh darah di jantung (Arteri Coronaria).
Gelembung udara ini bila menyelinap masuk ke dalam saluran darah akan menimbulkan emboli atau sumbatan pembuluh darah akibat gelembung udara. Jia emboli terbawa aliran darah menuju jantung bisa mengakibatkan tersumbatnya pembuluh darah di jantung (Arteri Coronaria).
5. Kulit penis tipis
Kadaan kulit
penis yang tipis diungkapkan dr Eddy Karta SpKK bisa terjadi akibat kulit
kering karena iritasi berulang. Sehingga, mudah robek ketika tengah berhubungan
intim.
"Perlu periksa ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan kulit lain yang menyebabkan kulit robek. Untuk mengatasinya sementara bisa dengan memakai pelembab seperti baby oil, meminimalisir penggunaan sabun antiseptik, juga pemakaian air panas," terang dr Eddy.
"Perlu periksa ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan kulit lain yang menyebabkan kulit robek. Untuk mengatasinya sementara bisa dengan memakai pelembab seperti baby oil, meminimalisir penggunaan sabun antiseptik, juga pemakaian air panas," terang dr Eddy.
6. Hamil Muda
"Sebaiknya
pada kehamilan trimester pertama (3-4 bulan pertama) tidak melakukan semua
aktivitas seksual yang bisa menimbulkan orgasme. Apalagi wanita yang mengalami
keguguran berulang kali sebelumnya," tutur dr Andri.
Hal ini disebabkan, ketika wanita mencapai orgasme, terjadi gerakan-gerakan rahim yang seolah mencengkeram yang bisa memicu keguguran. Bagi wanita yang tidak pernah mengalami keguguran, hubungan intim sesudah trimester pertama relatif aman. Tapi tidak dengan posisi hubungan seksual yang bisa membebani perut wanita yang tengah mengandung.
Hal ini disebabkan, ketika wanita mencapai orgasme, terjadi gerakan-gerakan rahim yang seolah mencengkeram yang bisa memicu keguguran. Bagi wanita yang tidak pernah mengalami keguguran, hubungan intim sesudah trimester pertama relatif aman. Tapi tidak dengan posisi hubungan seksual yang bisa membebani perut wanita yang tengah mengandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar